Jumat, 25 September 2015

Pengertian Keorganisasian

semoga mudah di pahami dan bermanfaat bagi yang meng-copy pembahasan ini ... 

Keorganisasian
Keorganisasian berasal dari kata organisasi artinya wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Pada dasarnya organisasi merupakan suatu tempat atau wadah dimana orang berkumpul, bekerjasama, terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali untuk mencapi tujuan organisasi.
Ada beberapa pakar yang mendefinisikan organisasi, diantaranya adalah :
James L. Gibson mengatakan, Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
Stephen P. Robins Mengemukakan, organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Stoner berpendapat, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney Menyatakan, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai.

Komponen Organisasi
1. Anggota
2. Pengurus
3. Tujuan
4. Aturan
5. Struktur
6. Sistem
7. Sarana dan Prasarana

Manajemen Organisasi
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Tindakan / Aksi
4. Pengawasan
5. Evaluasi

Macam Macam Organisasi
1. Organisasi Politik
2. Organisasi Keagamaan
3. Organisasi Kewanitaan
4. Organisasi Sosial
5. Organisasi Kemahasiswaan
6. Organisasi Sekolah
7. Organisasi Olah Raga
8. Organisasi Bisnis
9. Organisasi Negara
10. Organisasi Internasional


·        Bagan organisasi
Bagan organisasi (Organization chart ) untuk menjelaskan struktur dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasi suatu perusahaan

Manfaat Organisasi

1. Melatih Kepemimpinan
Ketika ikut organisasi pasti ada banyak hal yang bisa dilakukan contohnya mengadakan acara atau kegiatan dan pasti membutuhkan kepanitiaan, kepanitiaan tersebut akan dibagi sesuai dengan tanggungjawab dan jobdiskripsi masing masing. Ketika telah ditentukan, masing- masing posisi akan dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan benar karena masing masing posisi mempunyai peran yang sangat penting untuk terselenggaranya kegiatan tersebut. Proses ini akan lebih mengena ketika seseorang menjadi seorang pemimpin atau ketua karena secara langsung merasakan menjadi seseorang pemimpin dan mempunyai bawahan maupun staf.

2. Belajar mengatur waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang tersisa untuk keluarga dan kuliah akan berkurang, Lebih parahnya lagi ketika urusan keluarga, pekerjaan dan organisasi terjadi bersama sama.
Sementara itu, semua urusan itu agar ketiganya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus dilakukan. Mungkin pada awalnya, seseorang akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama akan semakin terbiasa dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup.

3. Memperluas jaringan
Konsep dasar kehidupan manusia merupakan makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain, dan tak ada manusia yang bisa bertahan sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan manusia tidak selamanya kebutuhannya tercukupi pasti ada kekurangannya. Kadang diatas kadang dibawah. Dalam organisasi pasti banyak bertemu dan bergaul dengan orang lain yang belum kamu kenal disebuah organisasi yang kamu pilih, dan saya yakin mempunyai banyak jaringan secara otomatis mempunyai banyak keuntungan yang ada didapatkan dan jangan dimaknai bahwa hanya mengambil keuntungannya saja namun yang terpenting adalah tidak saling merugikan satu sama lain.

4. Belajar melihat relitas sosial
Seseorang yang tergabung dalam organisasi dengan kata lain organisatoris pada umumnya secara sosial pasti lebih aktif dibandingkan denga orang tidak ikut dalam organisasi, organisatoris terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang, status sosial. Dengan ini tentunya akan memperluas pengalaman, pengetahuan dan pemahaman baru tentang karakteristik orang pada umumnya.

5. Problem Solving & Manajemen Konflik
Perjalanan organisasi ibarat jalan raya tidak selamanya berjalan dengan mulus, berbelok kekanan dan kekiri, tanjakan dan turunan, berbatu, berduri. Begitupun juga organisasi tentunya perjalanan tak semudah apa yang direncanakan. Akan banyak berinteraksi dengan orang lain, berbagai karakteristik dan kepentingan. Itu merupakan suatu hal yang lumrah terjadi jika pernah terjadi konflik dengan mereka.
Jika seseorang semakin terbiasa mengatasi masalah dan konflik seseorang akan mudah menghadapi permasalahan terjadi bahkan bisa bermain dalm konflik itu sendiri. Masalah dan konflik itu akan menjadi media pendewasaan yang efektif

Perilaku keorganisasian
Perilaku adalah keadaan tentang suatu kebiasaan pada seseorang.
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bersatu membentuk suatu kumpulan yang dipimpin oleh seorang manajer sebagai ketua untuk memberikan arahan kepada anggotanya dalam mencapai tujuan dan misi tertentu yang ingin dicapai bersama.
Jadi, Perilaku Organisasi
 adalah studi tentang individu dan perilaku mereka dalam konteks organisasi dalam pengaturan tempat kerja yang sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati bersama. Pengertian lainnya, Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).

Tiga tingkatan analisis pada perilaku organisasi, yaitu:

Individu,
Seorang dapat menganalisis atau menghandle tugas individu yang memang menjadi kewajiban pekerjaannya.

Kelompok
Individu-individu tadi membentuk suatu kelompok menganalisis secara bersama-sama sampai tercapai hasil analisis yang valid dan mufakat serta
 mendapatkan hasil yang tidak berpihak pada satu sisi saja.

• Organisasi
Analisis yang dilakukan oleh organisasi tersebut guna mendapat keputusan yang benar dan membantu dalam melakukan berperilaku organisasi.

Beberapa teori perilaku keorganisasian
Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman)
Ciri Birokrasi modern (ideal):


1. Adanya prinsif  pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:
·         Adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi
·         Adanya pendelegasian wewenang
·         Setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan (spesialisasi). Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka yang mempunyai keahlian (kualifikasi).
2. Adanya prinsif hierarki
3. Manajemen kantor  modern didasarkan pada dokumen tertulis/diarsipkan
4. Tugas dalam organisasi dilaksanakan berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan pendidikan dan latihan secara terus menerus
5. Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh
6. Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-peraturan/perundang-undangan,     maka setiap apparatus birokrasi harus mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.
Elemen-elemen umum dalam organisasi
Mintzberg menyatakan bahwa setiap organisasi memiliki lima bagian dasar yaitu:

·         The operating. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang  berhubungan dengan produlsi barang dan jasa.

·         The stategic apex. Manajaer tingkat puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi.

·         The middle line. Para manajer yang menjadi  penghubung operating core dengan strategic apex.

·         The technostructure. Para analisis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi

·         The support  staff. Orang –orang yang mengisi unit staf, yang memberi  jasa pendukung tidak lanngsung kepada organisasi.


Bentuk bentuk organisasi
Dalam praktiknya organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang di jalankan. Kemudian juga di sesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis bentuk organisasi yang umum:
1.     Bentuk organisasi yang di tinjau dari jumlah  pimpinan puncak, dapat di bedakan
·         organisasi yang memiliki pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan.contohnya, pada perserosan terbatas atau firma.
·         organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang, contohnya, pada perusahaan perseorangan.

2.     bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya. Hubungan masing-masing   baik lini,staf maupun funsional adalah sebagai berikut:
·         wewenang staf adalah wewenang  yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja  secara efektif dalam tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
·         wewenang lini adalah wewenang  yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
·         wewenang fungsional adalah wewenag  yang di  berikan kepada seseorang atau departemen untuk dapat menggambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen lain.

·        Organisasi garis / lini

Organisasi lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasinya . organisasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang bersekala kecil dengan sedikit jumlah karyawan , atau sedikit memiliki sepesialisasi.

·        Organisasi lini dan staf

Pada tipe organisasi ini,asas kesatuan komando tetap di pertahankan.  Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya.

·        Organisasi fungsional

Organisasi fungsional di susunkan  berdasarskan sifat dan macam—macam fungsi yang harus di laksanakan . masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh pucuk pimpinan mendelegasikan wewenang kepada menejer di bawahnya dan meneruskannya kepada  pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu ( spesilalisasinya ) saja. Dengan demikian para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan  yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu  dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing.

·        Organisasi lini, staf , dan fungsional.
Organisasi ini merupakan kombinasi dari ketiga tipe, yaitu organisasi lini , staf, dan fungsional. Tipe ini biasanya di terapkan pada organisasi besar dan kompleks.
                                                                                                                            













3 komentar:

  1. Saya sangat memahami dan menyukai materi seperti pembahasan tentang mahasiswa fakultas.

    BalasHapus
  2. Ap contoh masing2 dri stiap macam2 organisasi??

    BalasHapus
  3. Ap contoh masing2 dri stiap macam2 organisasi??

    BalasHapus