semoga mudah di pahami dan bermanfaat bagi yang meng-copy pembahasan ini ....
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis
internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu
dengan Negara yang lain.
HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
Seperti
tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas
suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi
bisnis internasional. Adapun
transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara
lain yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak
transaksi bisnis itu dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain
atau individu di Negara lain disebut
Pemasaran Internasional atau International Marketing.
Pemasaran internasional inilah yang
biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun
pada dasarnya ada dua pengertian.
Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi
Bisnis Internasional yaitu :
a.
Perdagangan
Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang
merupakan transaksi antar Negara itu
biasanya dilakukan dengan cara
tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor
tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN
ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF
TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus
Neraca Perdagangan atau Devisit
Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara
tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai impor yang
dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan
neraca perdagangan yang mengalami
surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka
aliran kas masuk ke Negara itu akan
lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner
dagangnya tersebut. Besar kecilnya
aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut
sering disebut sebagai “NERACA
PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”.
Dalam hal ini neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa
Negara ini mengalami PERTAMBAHAN
DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu
mengalami devisit neraca
perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara
lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut
akan mengalami devisit neraca
pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN
DEVISA NEGARA.
b.
Pemasaran
International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut
sebagai Bisnis Internasional (International
Busines) merupakan keadaan dimana
suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi
bisnis dengan Negara lain, perusahaan
lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi
bisnis internasional ini pada umumnya
merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di
luar negeri. Dalam hal semacam ini
maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan
perdagangan dan tarif bea masuk
karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya
langsung dan melaksanakan kegiatan
produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat Buku Ajar Pengantar
Bisnis
pula berupa jasa. Transaksi bisnis
internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai
cara antara lain :
·
Licencing
·
Franchising
·
Management Contracting
·
Marketing in Home Country by Host Country
·
Joint Venturing
·
Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional
tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran
yang sering disebut sebagai Fee.
Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar
sedangkan pengirim atau Host Country
akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional
dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau
sering dianggap sama saja, akan
tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang
berbeda. Perbedaan utama terletak
pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol
dilakukan oleh Negara sedangkan
pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Disamping
itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis
yang lebih aktif serta lebih
progresif dari pada perdagangan internasional.
ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS
INTERNASIONAL
Beberapa alasan untuk melaksanakan
bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi
antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau
kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka
suatu Negara haruslah menentukan
pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi
yang strategis yaitu :
a.
Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang
ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih
efisien dan paling murah diantara Negara negara yang lain.
b.
Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki
kelemahan paling kecil diantara Negara negara yang lain
c.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi
bagi negerinya
Ø
Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki
keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan
perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak
ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena
kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian
dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh
dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling
murah di antara negara-negara Buku Ajar Pengantar Bisnis lainnya. Keunggulan
semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan
teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan
ongkos yang lebih murah.
Ø Keunggulan
komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep
yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu
suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk
menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang
lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk yaitu :
a.
Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b.
Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih
mahal.
c.
Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik
d.
Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang
baik.
e.
Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik
misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan
mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan
mengekspor komoditi yang mana dia
memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan
kemudian mengimpor komoditi yang mana
mereka memiliki keunggulan komparatif yang
terjelek atau kelemahan yang
terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan
nyata apabila kita mencoba untuk
menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia)
misalnya. Dari neraca perdagangan itu
kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah
komoditi yang memiliki keunggulan
komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah
yang keunggulan komparatif kita
paling lemah.
2. Pertimbangan
pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang
tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk
mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa
pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun
ke bisnis internasiional tersebut :
a.
Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih
menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b.
Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami
tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline
phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c.
Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang
justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d.
Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri)
merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di
dalam negeri)
e.
Potensi pasar internasional pada umumnya jauh
lebih luas ketimbang pasar domestic Buku Ajar Pengantar Bisnis
TAHAP-TAHAP
DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional
pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang
paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling
kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut
secara kronologis adalah sebagai berikut :
1.
Ekspor Insidentil
2.
Ekspor Aktif
3.
Penjualan Lisensi
4.
Franchising
5.
Pemasaran di Luar Negeri
6.
Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR
INSIDENTIL (INCIDENT EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis
Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan
yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini
pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita
kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke
negeri asing itu.
EKSPOR
AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang
terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan
bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan
transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya
jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap
aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas
transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak
pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor
aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN
LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan
Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari
produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek
atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang
cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku
serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan
dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing
tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih
aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau
merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan
baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal
sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Buku Ajar Pengantar Bisnis Franchise
ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre
dan sebagainya.
HAMBATAN
DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja
akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain
tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat
terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau
budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena
itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.
Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2.
Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3.
Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4.
Hambatan operasional
PERBEDAAN
BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali
merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan
karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan
maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar
untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini
semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai
dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu
tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama
dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat
memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai
contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan
nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak
dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk
tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan
suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional.
Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus
hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di
negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun
kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan
untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini
membawa konsekuensi bahwa barangbarang yang berupa alat-alat kosmetik pria
jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati
oleh pembeli pria. HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN Buku Ajar
Pengantar Bisnis Hubungan politik yang
kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan
terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim
Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara
Komunis. Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara
kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya
negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi
berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit
mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan
sebagainya.
HAMBATAN
OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional
yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau
pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke
negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara
kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal
ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut
untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan
selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja
yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu
akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat
membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.
PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional pada hakikatnya
adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau
dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini
sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era
Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada
satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh
dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan
yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita
berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan
dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di
setiap Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada
lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan
sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada
saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini
mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk
kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan
negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat
kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak
berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun
di Eropa dan Amerika. Kecenderungan
untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara
Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik
guna memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian Buku
Ajar Pengantar Bisnis memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi
lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya
batasan-batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk
memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di
negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu
maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak
contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson
& Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari
negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris,
Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar